Wednesday 19 December 2018

Resensiku; Catatan Seorang Backpacker di “Negeri Bollywood”


Judul Buku: Surga Yang Lucu:
Petualangan Seru Menjelajahi Kashmir, Himalaya, dan India
Pengarang: Yoli Hemdi
Penerbit: Gramedia, Jakarta
Cetakan: 1, 2015
Tebal: x + 175 Halaman
ISBN: 978-602-03-1196-8

Apa yang akan terbersit dalam benak ketika kita diminta membayangkan sebuah perjalanan berkunjung ke India? Barangkali hal pertama yang muncul adalah bayangan tentang liburan, petualangan, keindahan panorama Taj Mahal, atau bahkan kisah romantis sebagaimana tersaji dalam film-film bollywood. Nyatanya, kata “perjalanan” tidak melulu berafiliasi dengan wisata, tamasya, maupun setumpuk ide tentang liburan menyenangkan lainnya. Lebih dari itu, sebuah perjalanan merupakan rangkaian episode yang sarat dengan pembelajaran, emosi, kebahagiaan, hingga hal yang paling memuakkan.
Buku ini berisi catatan perjalanan seorang backpacker bernama Yoli Hemdi mengenai petualangannya menjelajahi anak benua India. Melalui buku ini, ia tidak hanya berbagi kisah perjalanan wisata memotret keindahan bumi Mahabharata, melainkan juga memuat episode seru yang sarat dengan pelajaran bermakna. Ia menegaskan bahwa dalam sebuah kisah perjalanan, terdapat muatan nilai yang mengajarkan keteguhan dan kedewasaan dalam melihat aneka corak kehidupan.
Di dalam buku ini, beragam kejadian seru, lucu, bahkan haru dikisahkan secara jujur dan apa adanya. Kisah tentang keindahan dan keunikan India, hingga kejadian yang penuh paradoks tentang kebiasaan maupun kondisi sosial masyarakat India, semuanya tertuang dalam penceritaan Yoli Hemdi. Baginya, ragam kisah tersebut justru bermuara pada sebuah kesimpulan India sebagai “surga yang lucu” (hlm. vi).
Siapa yang akan mengira eksotisme India yang menyimpan berjuta keindahan, di mana Taj Mahal, Red Fort, Benteng Amber maupun tempat-tempat istimewa lainnya berada, menyimpan sisi lain yang tidak akan pernah kita duga bahkan dalam imajinasi teraneh sekalipun. Cerita berjudul Toilet Terluas Sedunia misalnya, yang menuturkan kebiasaan primitif kebanyakan masyarakat India yang masih suka kecing sembarangan.
Dalam cerita tersebut Hemdi menuturkan sisi paradoks kebanyakan masyarakat India yang masih memiliki anggapan “boleh buang air kecil di manapun mereka suka.” Sudah barang tentu, cara pandang tersebut pada akhirnya membentuk kultur gemar buang air kecil di sembarang tempat bahkan ketika tersedia toilet umum sekalipun. Dalam cerita ini pula, kita akan semakin dibuat tercengang dengan jawaban seorang inspektur polisi kepada Hemdi ketika menanyakan toilet. “Seluruh India ini toilet, Saudaraku! Pilih saja posisi yang nyaman untukmu” (hlm. 25).
Masih tentang sisi paradoks masyarakat India, Yoli Hemdi dalam Akting Pengemis Bak Artis, juga bercerita tentang banyaknya masyarakat India yang “berprofesi” sebagai pengemis. Ia mengisahkan pengalamannya berjumpa dengan seorang gadis kecil yang nekat mengemis ketika berkunjung ke India Gate, kawasan wisata yang seharusnya steril pengemis. Karena rasa iba, Hemdi pun memberikan lembaran 10 rupee kepada gadis malang tersebut yang kontan saja tertawa girang.
Akan tetapi, alih-alih ikut merasa senang karena telah berbagi dengan sesama, Hemdi justru menemukan kenyataan lucu sekaligus haru sebab ternyata gadis kecil tersebut bukanlah seorang pengemis, melainkan sesama pengunjung India Gate. Yang lebih mengejutkan, rupanya kedua orang tua gadis tersebut berada tak jauh dari tempat Hemdi berada. Hebatnya kedua orang tua gadis itu justru terlihat senang karena “akting” putri kecilnya telah berhasil menaklukkan seseorang (hlm. 47).
Secara keseluruhan, meski ditulis dengan gaya penuturan yang cenderung sarkastik dan apa adanya, rangkaian episode petualangan dalam buku ini dapat dikatakan “seru”. Buku ini tidak saja menyajikan cara pandang seorang backpacker dalam berpetualang, tetapi juga memuat banyak pembelajaran hidup sesemisal tentang kelapangan dalam menerima kenyataan (Stupid Mistake), maupun pelajaran tentang tidak baiknya perbuatan mencuri dalam bentuk apapun itu (Mencuri Foto).
Selain itu, buku ini juga memberikan catatan bermanfaat berupa saran bagi siapa saja yang ingin berkunjung ke bumi Mahabharata, semisal tips mencari hotel murah, menghindari intrik pengemis, termasuk juga tips untuk menghindari calo.

Tulisan ini pernah dipublikasikan di media online Portal Satu pada 04 April 2016

0 Comments:

blogger templates | Make Money Online